Liputan kedua - reuni 25 tahun oleh Djasli
Seperti yang sudah diduga, acara resmi yang dipersiapkan di Aula Timur pada umumnya kurang mendapat perhatian. Cerita para suksesor kelihatannya berlalu begitu saja. Suasana mulai hangat ketika Darius, sebagai wakil dari warga KOTEKA, menyaynyi lagunya Bee Gees.
Namun penampilan berikutnya ternyata lebih hebat lagi karena vocalis ELIT maju kedepan, Walden R. Bakara, membawakan lagu-lagu Batak. Segera saja saya kumpulkan para Batak-batak untuk bernyanyi ke depan, sebagai backing vocal. Selanjutnya ada pemutaran film ITB antara tahun 70-80 (begitu judul VCDnya). Ini berkat kawan-kawan KOTEKA, Hengki dan Chandra yang mengklontak LFM. Namun sayang film kurang jelas dan sedikit sekali tentang 77.
Karena sampai tengah hari Pak Rektor tidak dateng-dateng ke Aula Timur sampai tengah hari dan pasukan ELIT sudah punya agenda sendiri, maka dari mulut ke mulut dibisikkan untuk segera ke jurusan Teknik Elektro. Bersamaan dengan itu keluarga yang berkunjung ke Boscha juga sudah kembali... mereka terlihat capek...dan ada complain anak-anak yang tidak bertemu dengan Sherina di Boscha.
Sambutan di Jurusan luar biasa meriahnya. Dilantai II gedung Labtek VIII, telah menunggu para karyawan jurusan dan juga beraneka ragam makanan. Meskipun sudah terasa lapar, tapi terpaksa ditahan dulu, untuk ketemu staf jurusan dan para dosen kita. Hadir di ruang Dik Isnu (begitu Agung memanggil ketua Jurusan), Suhono (ini juga Dik), Pak Nurdin, Pak Herman Yudawisastra, Pak Bambang Krisnarno, Pak Iyas Munawar dan tentunya double agent kita Eniman. Setelah sambutan selamat datang Ketua Jurusan dan sepatah dua kata dari Pak Herman, baru lah kita makan siang. Oh ya semua staf pengajar kita beri kaos Back to campus dan langsung dipakai. Eh ada lagi yang kelupaan di pertemuan ini muncul Anto Wihananto (TKI) dan Gde Madalila (ngakunya pengangguran)
Pada waktu makan siang baru datang Pak Rektor bersama pengusaha Bakti S. Luddin (TI 73), ikut makan di Jurusan dan juga diberi kaos. Selanjutnya kembali lagi ke ruang Jurusan untuk penyerahan bea siswa kepada 3 orang mahasiswa ITB dan juga 3 orang anak karyawan ITB. Bea siswa diserahkan secara simbolik oleh Pak Ketua YBG, Ongku P. Hasibuan. Tak lama kemudian muncul dosen senoir kita Prof. Dr. Ir. Rohani Jahya Widodo, MSc, mempromosikan asosiasi para controller, Masdali namanya (Masyarakat Sadar Kendali). Dan terjadi barter kaos dengan jurnal masdali (dibaca atau tidak itu journal ?, tau cuma di Lem ... saja). Sementara kita acara di jurusan, warakawuri pada minta jalan-jalan ke out let, naik bus ITB (gile kita aja yang alumni engga pernah dianter ITB belanja ! )
Selanjutnya kita melakukan kunjungan ke lab, antara lain lab control dan Konversi (plus sekertariat HME), dengan anak-anak "piatu". Di Lab konversi Halim dengan bangga memperlihatkan hasil karyanya kepada Chandra dan Bima (anaknya Retno). "Ini bikinan Bapak" , begitu kira-kira katanya. Selesai acara kita kembali lagi ke tempat yang ada konsumsinya, sambil nungguin ibu-ibu dateng. Karena mulai capek, begitu bus dateng, langsung saja kita minta bus nganterin ke posko. Didalem bus anaknya ongku ngajakin taruhan siapa yang menang antara Korsel dan Turki. Aku layanin saja dia pegang Turki aku pegang Korsel (Ceban katanya ...).
Sebelum jam 18.00, beberapa teman sudah mulai berangkat lagi ke Aula Timur, untuk nonton bola bersama. Meskipun disediakan bus, tetapi kelihatannya masing-masing berangkat dengan mobil. Surprise ada lagi tambahan anggota ELIT, yaitu Jeffrey Padmadjaja. Jadi betul-betul reuni Internasional: ada yang dari USA, Arab dan Malaysia !Istirahat setengah main, temen-temen semua menyerbu konsumsi yang telah dipersiapkan Mindri (istrinya Eniman). Ada mie, siomay, nasi tim, dan juga bajigur. Begitu peluit selesai anaknya Ongku langsung nagih ... " Om CEBAN !", apa mau dikata minta ijin dulu ke Bapaknya untuk ngasih duit ke itu anak.
Selesai sepak bola selanjutnya nyanyi ... kalau tadi ITB cuma sanggup nampilin 1 penyanyi, ELIT ternyata mampu mengundang 2 penyanyi. Pada kesempatan itu nyanyi ke depan Nanan dan juga istrinya Zainal. Tidak lupa poco-poco dan goyang dombret yang dimeriahi oleh hampir semua warakawuri dan anggota HME yang men-setup peralatan.
Hari semakin larut, anak-anak sudah pada teler ... tapi pada mau terus .... apalagi Kenneth lalu nyanyi ke depan.... ditambahin lagi sama Walden ....wah semakin seru..... Atas permintaan temen-temen terpaksa acara yang demikian meriah dihentikan ... tetapi besok malam pada minta dilanjutkan lagi ... jadi tugas Agung lah mencari cafe untuk nonton bola final. Acara malam minggu itu ditutup dengan berdoa untuk mensyukuri apa yang dapatkan dan juga berdoa untuk 4 almarhun teman kita.
Minggu pagi acara olah raga, yang diselnggarakan ELIT adalah GOLF. Sementara itu telah disiapkan acara anak-anak di jurusan. Acara berlangsung hingga siang, semua anak mendapat hadiah dari Ibu Nanan. Makan siang bersama di Jurusan. +/- jam 14.00 selesai sudah acara yang direncanakan. Selanjutnya ketemu jam 18.00 di cafe Kintamani. Ketika dateng ke cafe ternyata keluaga besar ELIT sudah mem-book 1 ruang besar hadir 43 orang, jadi lah kita nonton final bersama. Sebelum dimulai dikumpulkan dulu dana, per kepala 50 k. Seperti biasalah ... pada lupa umur ... tidak terasa ... 2 jam berlalu dengan cepat Brazil jadi juara dunia berkat Ronaldo!
Di akhir acara ada quiz dari Cafe ... beberapa diantara kita dapet hadiah ... bisa menjawab dan quiz terahir dateng dari Agung, dengan hadiah duplikat piala dunia. Pertanyaanya "Kita dibayarin siapa ?". Lalu dikasih tahu ke Chandra untuk teriak "Om Jeffrey...........". Dan Jeffrey cuma nyengir saja .... Begitulah akhirnya kita berhasil mengumpulkan 2,1 Juta di akhir
final Piala Dunia, yang sekali gus menutup reuni ELIT 2002.
Salam
DD
Lihat koleksi foto reuni 25 tahun
Namun penampilan berikutnya ternyata lebih hebat lagi karena vocalis ELIT maju kedepan, Walden R. Bakara, membawakan lagu-lagu Batak. Segera saja saya kumpulkan para Batak-batak untuk bernyanyi ke depan, sebagai backing vocal. Selanjutnya ada pemutaran film ITB antara tahun 70-80 (begitu judul VCDnya). Ini berkat kawan-kawan KOTEKA, Hengki dan Chandra yang mengklontak LFM. Namun sayang film kurang jelas dan sedikit sekali tentang 77.
Karena sampai tengah hari Pak Rektor tidak dateng-dateng ke Aula Timur sampai tengah hari dan pasukan ELIT sudah punya agenda sendiri, maka dari mulut ke mulut dibisikkan untuk segera ke jurusan Teknik Elektro. Bersamaan dengan itu keluarga yang berkunjung ke Boscha juga sudah kembali... mereka terlihat capek...dan ada complain anak-anak yang tidak bertemu dengan Sherina di Boscha.
Sambutan di Jurusan luar biasa meriahnya. Dilantai II gedung Labtek VIII, telah menunggu para karyawan jurusan dan juga beraneka ragam makanan. Meskipun sudah terasa lapar, tapi terpaksa ditahan dulu, untuk ketemu staf jurusan dan para dosen kita. Hadir di ruang Dik Isnu (begitu Agung memanggil ketua Jurusan), Suhono (ini juga Dik), Pak Nurdin, Pak Herman Yudawisastra, Pak Bambang Krisnarno, Pak Iyas Munawar dan tentunya double agent kita Eniman. Setelah sambutan selamat datang Ketua Jurusan dan sepatah dua kata dari Pak Herman, baru lah kita makan siang. Oh ya semua staf pengajar kita beri kaos Back to campus dan langsung dipakai. Eh ada lagi yang kelupaan di pertemuan ini muncul Anto Wihananto (TKI) dan Gde Madalila (ngakunya pengangguran)
Pada waktu makan siang baru datang Pak Rektor bersama pengusaha Bakti S. Luddin (TI 73), ikut makan di Jurusan dan juga diberi kaos. Selanjutnya kembali lagi ke ruang Jurusan untuk penyerahan bea siswa kepada 3 orang mahasiswa ITB dan juga 3 orang anak karyawan ITB. Bea siswa diserahkan secara simbolik oleh Pak Ketua YBG, Ongku P. Hasibuan. Tak lama kemudian muncul dosen senoir kita Prof. Dr. Ir. Rohani Jahya Widodo, MSc, mempromosikan asosiasi para controller, Masdali namanya (Masyarakat Sadar Kendali). Dan terjadi barter kaos dengan jurnal masdali (dibaca atau tidak itu journal ?, tau cuma di Lem ... saja). Sementara kita acara di jurusan, warakawuri pada minta jalan-jalan ke out let, naik bus ITB (gile kita aja yang alumni engga pernah dianter ITB belanja ! )
Selanjutnya kita melakukan kunjungan ke lab, antara lain lab control dan Konversi (plus sekertariat HME), dengan anak-anak "piatu". Di Lab konversi Halim dengan bangga memperlihatkan hasil karyanya kepada Chandra dan Bima (anaknya Retno). "Ini bikinan Bapak" , begitu kira-kira katanya. Selesai acara kita kembali lagi ke tempat yang ada konsumsinya, sambil nungguin ibu-ibu dateng. Karena mulai capek, begitu bus dateng, langsung saja kita minta bus nganterin ke posko. Didalem bus anaknya ongku ngajakin taruhan siapa yang menang antara Korsel dan Turki. Aku layanin saja dia pegang Turki aku pegang Korsel (Ceban katanya ...).
Sebelum jam 18.00, beberapa teman sudah mulai berangkat lagi ke Aula Timur, untuk nonton bola bersama. Meskipun disediakan bus, tetapi kelihatannya masing-masing berangkat dengan mobil. Surprise ada lagi tambahan anggota ELIT, yaitu Jeffrey Padmadjaja. Jadi betul-betul reuni Internasional: ada yang dari USA, Arab dan Malaysia !Istirahat setengah main, temen-temen semua menyerbu konsumsi yang telah dipersiapkan Mindri (istrinya Eniman). Ada mie, siomay, nasi tim, dan juga bajigur. Begitu peluit selesai anaknya Ongku langsung nagih ... " Om CEBAN !", apa mau dikata minta ijin dulu ke Bapaknya untuk ngasih duit ke itu anak.
Selesai sepak bola selanjutnya nyanyi ... kalau tadi ITB cuma sanggup nampilin 1 penyanyi, ELIT ternyata mampu mengundang 2 penyanyi. Pada kesempatan itu nyanyi ke depan Nanan dan juga istrinya Zainal. Tidak lupa poco-poco dan goyang dombret yang dimeriahi oleh hampir semua warakawuri dan anggota HME yang men-setup peralatan.
Hari semakin larut, anak-anak sudah pada teler ... tapi pada mau terus .... apalagi Kenneth lalu nyanyi ke depan.... ditambahin lagi sama Walden ....wah semakin seru..... Atas permintaan temen-temen terpaksa acara yang demikian meriah dihentikan ... tetapi besok malam pada minta dilanjutkan lagi ... jadi tugas Agung lah mencari cafe untuk nonton bola final. Acara malam minggu itu ditutup dengan berdoa untuk mensyukuri apa yang dapatkan dan juga berdoa untuk 4 almarhun teman kita.
Minggu pagi acara olah raga, yang diselnggarakan ELIT adalah GOLF. Sementara itu telah disiapkan acara anak-anak di jurusan. Acara berlangsung hingga siang, semua anak mendapat hadiah dari Ibu Nanan. Makan siang bersama di Jurusan. +/- jam 14.00 selesai sudah acara yang direncanakan. Selanjutnya ketemu jam 18.00 di cafe Kintamani. Ketika dateng ke cafe ternyata keluaga besar ELIT sudah mem-book 1 ruang besar hadir 43 orang, jadi lah kita nonton final bersama. Sebelum dimulai dikumpulkan dulu dana, per kepala 50 k. Seperti biasalah ... pada lupa umur ... tidak terasa ... 2 jam berlalu dengan cepat Brazil jadi juara dunia berkat Ronaldo!
Di akhir acara ada quiz dari Cafe ... beberapa diantara kita dapet hadiah ... bisa menjawab dan quiz terahir dateng dari Agung, dengan hadiah duplikat piala dunia. Pertanyaanya "Kita dibayarin siapa ?". Lalu dikasih tahu ke Chandra untuk teriak "Om Jeffrey...........". Dan Jeffrey cuma nyengir saja .... Begitulah akhirnya kita berhasil mengumpulkan 2,1 Juta di akhir
final Piala Dunia, yang sekali gus menutup reuni ELIT 2002.
Salam
DD
Lihat koleksi foto reuni 25 tahun
<< Home