Home          Foto lampau          Foto kini          Foto Reuni 30 tahun          Links

Sunday, July 07, 2002

Sisa dana reuni 25 tahun - Laporan Agus dana

Dari Reuni kita Juni 2002, beberapa rekan mengumpulkan dana untuk pelaksanan kegiatan tsb. dan pada waktu itu ada rencana untuk memberikan sejumlah dana tertentu kepada ITB. Sampai saat ini dana tersebut masih di tabungan BRI : Ikatan Alumni ITB 1977 a/n. saya dan Anna (EL).

Setelah kegiatan dana tersisa sebesar Rp. 33.735.499,-. dan kita tidak jadi memberikan ke ITB, karena setelah berdiskusi dengan beberapa rekan banyak yang mengusulkan untuk jumlahnya ditingkatkan.

Lihat Koleksi foto reuni 25 tahun

Friday, July 05, 2002

Liputan kedua - reuni 25 tahun oleh Djasli

Seperti yang sudah diduga, acara resmi yang dipersiapkan di Aula Timur pada umumnya kurang mendapat perhatian. Cerita para suksesor kelihatannya berlalu begitu saja. Suasana mulai hangat ketika Darius, sebagai wakil dari warga KOTEKA, menyaynyi lagunya Bee Gees.

Namun penampilan berikutnya ternyata lebih hebat lagi karena vocalis ELIT maju kedepan, Walden R. Bakara, membawakan lagu-lagu Batak. Segera saja saya kumpulkan para Batak-batak untuk bernyanyi ke depan, sebagai backing vocal. Selanjutnya ada pemutaran film ITB antara tahun 70-80 (begitu judul VCDnya). Ini berkat kawan-kawan KOTEKA, Hengki dan Chandra yang mengklontak LFM. Namun sayang film kurang jelas dan sedikit sekali tentang 77.

Karena sampai tengah hari Pak Rektor tidak dateng-dateng ke Aula Timur sampai tengah hari dan pasukan ELIT sudah punya agenda sendiri, maka dari mulut ke mulut dibisikkan untuk segera ke jurusan Teknik Elektro. Bersamaan dengan itu keluarga yang berkunjung ke Boscha juga sudah kembali... mereka terlihat capek...dan ada complain anak-anak yang tidak bertemu dengan Sherina di Boscha.

Sambutan di Jurusan luar biasa meriahnya. Dilantai II gedung Labtek VIII, telah menunggu para karyawan jurusan dan juga beraneka ragam makanan. Meskipun sudah terasa lapar, tapi terpaksa ditahan dulu, untuk ketemu staf jurusan dan para dosen kita. Hadir di ruang Dik Isnu (begitu Agung memanggil ketua Jurusan), Suhono (ini juga Dik), Pak Nurdin, Pak Herman Yudawisastra, Pak Bambang Krisnarno, Pak Iyas Munawar dan tentunya double agent kita Eniman. Setelah sambutan selamat datang Ketua Jurusan dan sepatah dua kata dari Pak Herman, baru lah kita makan siang. Oh ya semua staf pengajar kita beri kaos Back to campus dan langsung dipakai. Eh ada lagi yang kelupaan di pertemuan ini muncul Anto Wihananto (TKI) dan Gde Madalila (ngakunya pengangguran)

Pada waktu makan siang baru datang Pak Rektor bersama pengusaha Bakti S. Luddin (TI 73), ikut makan di Jurusan dan juga diberi kaos. Selanjutnya kembali lagi ke ruang Jurusan untuk penyerahan bea siswa kepada 3 orang mahasiswa ITB dan juga 3 orang anak karyawan ITB. Bea siswa diserahkan secara simbolik oleh Pak Ketua YBG, Ongku P. Hasibuan. Tak lama kemudian muncul dosen senoir kita Prof. Dr. Ir. Rohani Jahya Widodo, MSc, mempromosikan asosiasi para controller, Masdali namanya (Masyarakat Sadar Kendali). Dan terjadi barter kaos dengan jurnal masdali (dibaca atau tidak itu journal ?, tau cuma di Lem ... saja). Sementara kita acara di jurusan, warakawuri pada minta jalan-jalan ke out let, naik bus ITB (gile kita aja yang alumni engga pernah dianter ITB belanja ! )

Selanjutnya kita melakukan kunjungan ke lab, antara lain lab control dan Konversi (plus sekertariat HME), dengan anak-anak "piatu". Di Lab konversi Halim dengan bangga memperlihatkan hasil karyanya kepada Chandra dan Bima (anaknya Retno). "Ini bikinan Bapak" , begitu kira-kira katanya. Selesai acara kita kembali lagi ke tempat yang ada konsumsinya, sambil nungguin ibu-ibu dateng. Karena mulai capek, begitu bus dateng, langsung saja kita minta bus nganterin ke posko. Didalem bus anaknya ongku ngajakin taruhan siapa yang menang antara Korsel dan Turki. Aku layanin saja dia pegang Turki aku pegang Korsel (Ceban katanya ...).

Sebelum jam 18.00, beberapa teman sudah mulai berangkat lagi ke Aula Timur, untuk nonton bola bersama. Meskipun disediakan bus, tetapi kelihatannya masing-masing berangkat dengan mobil. Surprise ada lagi tambahan anggota ELIT, yaitu Jeffrey Padmadjaja. Jadi betul-betul reuni Internasional: ada yang dari USA, Arab dan Malaysia !Istirahat setengah main, temen-temen semua menyerbu konsumsi yang telah dipersiapkan Mindri (istrinya Eniman). Ada mie, siomay, nasi tim, dan juga bajigur. Begitu peluit selesai anaknya Ongku langsung nagih ... " Om CEBAN !", apa mau dikata minta ijin dulu ke Bapaknya untuk ngasih duit ke itu anak.

Selesai sepak bola selanjutnya nyanyi ... kalau tadi ITB cuma sanggup nampilin 1 penyanyi, ELIT ternyata mampu mengundang 2 penyanyi. Pada kesempatan itu nyanyi ke depan Nanan dan juga istrinya Zainal. Tidak lupa poco-poco dan goyang dombret yang dimeriahi oleh hampir semua warakawuri dan anggota HME yang men-setup peralatan.

Hari semakin larut, anak-anak sudah pada teler ... tapi pada mau terus .... apalagi Kenneth lalu nyanyi ke depan.... ditambahin lagi sama Walden ....wah semakin seru..... Atas permintaan temen-temen terpaksa acara yang demikian meriah dihentikan ... tetapi besok malam pada minta dilanjutkan lagi ... jadi tugas Agung lah mencari cafe untuk nonton bola final. Acara malam minggu itu ditutup dengan berdoa untuk mensyukuri apa yang dapatkan dan juga berdoa untuk 4 almarhun teman kita.

Minggu pagi acara olah raga, yang diselnggarakan ELIT adalah GOLF. Sementara itu telah disiapkan acara anak-anak di jurusan. Acara berlangsung hingga siang, semua anak mendapat hadiah dari Ibu Nanan. Makan siang bersama di Jurusan. +/- jam 14.00 selesai sudah acara yang direncanakan. Selanjutnya ketemu jam 18.00 di cafe Kintamani. Ketika dateng ke cafe ternyata keluaga besar ELIT sudah mem-book 1 ruang besar hadir 43 orang, jadi lah kita nonton final bersama. Sebelum dimulai dikumpulkan dulu dana, per kepala 50 k. Seperti biasalah ... pada lupa umur ... tidak terasa ... 2 jam berlalu dengan cepat Brazil jadi juara dunia berkat Ronaldo!

Di akhir acara ada quiz dari Cafe ... beberapa diantara kita dapet hadiah ... bisa menjawab dan quiz terahir dateng dari Agung, dengan hadiah duplikat piala dunia. Pertanyaanya "Kita dibayarin siapa ?". Lalu dikasih tahu ke Chandra untuk teriak "Om Jeffrey...........". Dan Jeffrey cuma nyengir saja .... Begitulah akhirnya kita berhasil mengumpulkan 2,1 Juta di akhir
final Piala Dunia, yang sekali gus menutup reuni ELIT 2002.

Salam
DD

Lihat koleksi foto reuni 25 tahun

Wednesday, July 03, 2002

Liputan pertama - reuni 25 tahun oleh Djasli

Beberapa hal yang saya ingat pada acara reuni 25 tahun yang baru lalu :

(1)Pasukan ELIT (elektro ITB) yang terlihat tanggal 29 pagi tidak mungkin terbentuk tanpa kerja keras anggota kami yang ada di Bandung, antara lain Anna, Darman, Eniman, Boy Latief, Budi Wibowo, Agung, Agus, Walden dll, plus warakawuri Ibu Lilis (istri dari Anis).

(2)Golf memang berlangsung lancar dan baik, namun sayang sekali beberapa teman yang sudah commit tidak hadir di lapangan, padahal hadiah yang sudah kami sediakan sedemikian banyak (senilai 7 juta), makanan untuk 100 orang, sedangkan yang hadir hanya 27 orang (hitung aja sendiri pemasukan: 27 x 300 k ). Jadi Tekor dan tujuan charity nya tidak tercapai.

(3)Di lapangan golf kami memasang spanduk reuni perak dari kampus yang ada gambar pantat gajah dan logo Bank Niaga, Rekayasa, Dialog, Kujang, Pupik Iskandar Muda dan GE. Yang dua terakhir kebetulan sponsor panitia, yang lain kalau merasa dipromosikan boleh dong
setor ... (supaya tekornya engga kebanyakan)

(4)Pasukan ELIT, bereuni 2 hari, 3 malam yaitu: tgl 28 malam (cekekekan engga jelas di Cafe Taman sampai jam 24.00), 29 pagi, 29 siang+sore di Jurusan, 29 malam nonton bola final 3/4 di Aula timur (dihadiri beberapa kerabat kami dari jurusan lain), 30 pagi selain GOLF ada acara anak-anak dan 30 malam nonton final bersama di Cafe Kintamani. Pada 2 acara malam di Cafe kita SURPLUS (engga tahu kenapa kalau acara intern ELIT bisa surplus, tapi acara ITB tekor
..he ... he ...)

Lihat koleksi foto reuni 25 tahun

Monday, July 01, 2002

Liputan reuni 25 tahun oleh Chandra

Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kehadiran teman-teman di ITB pada tanggal 29-30 Juni 2002. Mohon maaf yang luar biasa besarnya jika acaranya begitu-begitu saja dan kurang memuaskan. Beberapa fakta reuni perak alumni ITB angkatan 1977

1. Tidak pernah ada pertemuan resmi kecuali makan siang bersama Jumat 28 Juni 2002 di hotel Sawunggaling. Itupun banyak di-isi dengan pengocokan perut oleh Amar Rasyad - reuni ini dilakukan secara VIRTUAL

2. Agus Dana merupakan motor utama pelaksanaan acara di kampus. Dengan dana yang mepet dan waktu yang pendek, semua relatif bisa berjalan (ide ini baru benar-benar bergulir 2 bulan sebelum D-day)

3. Djasli dan rekan-rekan EL 77 benar-benar force yang sangat berpengaruh (lihat kaos biru-merahnya), termasuk penyelenggaraan golf yang ramai, termasuk hadiah yang menarik

4. Sumbangan dana dari rekan-rekan yang sangat membantu panitia swasta dalam melaksanakan acara, terima kasih buat Yayoeng, Devi, Rinaldi, Eniman, Petty, Freddy, Wahyoe, Ongku, Darius, Amar, wuuahhh, banyak lahdan sulit untuk disebutkan satu-persatu. Thanks guys..........

5. Ide reuni ini diawali oleh Amar Rasyad TK 77 hampir 2.5 tahun lalu, ketika angkatan 75 berencana untuk mengadakan reuni perak mereka, setelah itu Wahyoe dengan sigap menyiapkan mailing list kira-kira 1 tahun lalu (?), dan rencana dari mulut ke mulut mulai disebarkan. Setelah itu mulai terasa bahwa TI dan EL merupakan force yang kuat dan sudah sangat siap sekali.

6. 2 bulan lalu, Amar kirim e-mail, 'ini reuni jadi nggak sih ?', dan beberapa kawan terbirit-birit usaha kiri-kanan buat menyelenggarakan reuni kita.

Sekali lagi terima kasih dan see you in the next reunion. Salam,
Chandra Widodo, TK 77

LIHAT KOLEKSI FOTO REUNI 25 TAHUN