Home          Foto lampau          Foto kini          Foto Reuni 30 tahun          Links

Sunday, June 04, 2006

Kisah Anna prilla memasang water purifier sumbangan YBG

Alat Water purifier (WP) sumbangan Yayasan Bhakti Ganesha ada 5 buah dan dipasang 4 buah di Bantul dan 1 di Klaten. Berikut sekelumit kisah Anna prilla yang terjung langsung memasang alat-alat tersebut :

"Akhirnya sampai juga aku Bantul DIY, 5 unit WP (water purifier) milik YBG sampai dari Bandung Sabtu 3 Jun 06. Aku & Sandy mahasiswa geodesi ITB angkatan 2005 (komandan tim) berangkat ke posko utama ITB d Pleret-Bantul dari posko ITB jogja di MediaNet. Siang itu, kita tunggu2an. Karena sudah kesorean, jadi hanya survey tempat yg tepat untuk pasang Water Purifier (WP) sembari meninjau tenda pengungsi di lapangan yg pada sakit tenggorokan gara2 minum air sumur tidak bersih. Desa Semail, Sewon, Bantul sebenarnya tidak jauh dari Pleret (paling 20menit). Tapi kenyataannya macet hingga kira2 1 jam! Aku terbengong2 dibuatnya…. pemandangan sepanjang Pleret-Sewon tampak komplit banget ! Bayangin..dari deretan reruntuhan rumah2, hingga mobil2 bagus & mulus antri jalan kayak siput.

Minggu pagi 4 Juni 06, pemasangan WP pertama kali. Nha, disinilah mulai muncul masalah sosial !Titik yg telah ditentukan kemarin ternyata kurang memenuhi syarat untuk instalasi WP. "Lho, apa tho syaratnya pak?”, "Ada sumur(sumber air) & ada listrik”, katanya. Tetapi pada kenyataannya…itu tidaklah cukup..masalah sosial juga jadi bahan pertimbangan yg menentukan. Akhirnya, dputuskan utk pasang WP di tembok samping rumah p.Sunu. Bagas (putra p.Sunu) dkk sbg karang taruna akan bertangung jawab meng-operate alat tsb karena Herman sudah men-training mereka. Kemudian foto untuk dokumentasi kita ambil & buat tanda terima WP.

Senin siang 5 Jun 06, aku dapat info 2 titik dari relawan posko ITB di dukuh Nogosari II, Wukir Sari, Imogiri, Bantul dan Kebon Agung perlu air brsih. Stlh tunggu2an antra berbondong2lah survey kesana (ada ngkali 12 orang) komplit dengan 2 WP skaligus. Perjalanan cukup jauh, maklum daerah rada terpencil (timur). Pemandangan di lokasi hhmm..hijau dimana2..ladang, nyiur mlambai.. berlatar-belakang pegunungan & bukit kehijauan, seolah gempa tak prnh singgah disitu. Hampir 2 jam di Wukor Sari, ngobrol dengan keluarga korban & pak dukuh Dalmuji, sementra teknisi keliling cari posisi titik pasang WP.

Eh, esok subuh aku dibangunkan oleh sms p.Dalmuji, menyatakan minta maaf menolak WP, mereka mengutamakan papan (=rmh) lebih dulu daripada bikin pengaman utk WP. Degg..!! Terhenyak aku..(mungkin karena belum komplit nyawaku subuh itu..jd kaget)..ya ya, ternyata hasil teknologi tidak selalu mampu memecahkan msalah sosial yg ada saat itu ya..!?.

Belajar dari pengalaman pertama dan pengalaman kedua akhirnya kita berpendapat bahwa WP itu sebaiknya di tempatkan di lokasi fasilitas umum seperti sekolah, mesjid, kelurahan, kecamatan. Selain dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar, pemakaian terkontrol & keamanan terjaga. Makanya pagi itu Selasa, 6 Jun 06, setelah semlam si Ragil dapat titik d iKanggotan-Pleret-Bantul, Herman cs langsung melncur kesana utk pasang WP di mesjid Taqorrub. Aku baru siang kesitu untuk serah-terima. P’Wazim selaku ketua mesjid tsb sangat antusias sekali atas bntuan YBG.

Proses di desa Kanggotan termasuk cepat, karena sorenya kita bisa survey lokasi di desa Meresan, Kretek, jl. Paris km 22 (10 mnt dr situ sudah pntai parangtritis..) atas info temenku yg relawan jogja. Disana kita ketemu mbak Atun sbg contact personnya. Beberapa sumur warga banyak yg keruh, lumpurnya muncrat keatas. Akhirnya kita tentukan titik pasang WP di halaman teras rumah mbak Atun yg pipa kran airnya nyambung sumur terdekat, listrik dari dia juga. "

Lihat koleksi foto alumni ITB-77 bantu korban gempa di Jogja dengan alat pemurnian air

Friday, June 02, 2006

YBG (yayasan ITB-77) bantu alat pemurni air karya ITB untuk korban gempa Jogja


Saudara-saudara kita di Jogya dan sekitarnya barusan terkena musibah gempa bumi. Korban tewas sampai saat ini sudah melebihi 5000 orang, sedangkan yang masih hidup mereka menderita karena kekurangan makanan, tenda, air dan lain-lain. Dari perbincangan saya dengan Nanang Untung, diambil kesepakatan bahwa Yayasan Bhakti Ganesha akan menggalang dana dari rekan-rekan untuk membantu korban gempa tersebut. Dana yang terkumpul nantinya akan dibelikan penjernih air dan kebutuhan lainnya (tenda dll).

Tahap pertama YBG akan membeli 5 set penjernih air dengan total harga Rp 15 juta dari ITB. Alat tersebut segera dikirim ke Jogya dan disampaikan via staff ITB yang ada disana atas nama YBG. Pemberian bantuan akan dibuatkan foto-fotonya untuk referensi. Dana sementara diambil dari kas YBG yang nantinya diharapkan dapat ditutupi dari bantuan rekan-rekan sekalian. Karena salah satu authorized pengeluaran dana ( Sdr Djasli Djamarus) sedang diluar kota maka dana akan dibridging dulu dari sumber sumber yang ada saat ini.

Informasi terakhir dana yg terkumpul untuk YBG Peduli Gempa Jogya adalah sbb:
- Rekening YBG di Bank BNI total sebesar Rp. 2.000.000
- Rekening YBG di Bank BCA total sebesar Rp. 4.000.000

Tadi saya barusan bicara dengan Anna Prilla SR-77, beliau kebetulan tinggal di Jogya dan untuk itu sukarela menjadi koordinator lapangan untuk pemasangan water purifier sumbangan YBG untuk korban gempa Jogya. Beliau dibantu oleh para relawan dari UPN dan juga teman kita Yayak Yatnaka. Berita Anna menyusul

Thxs nurudin

Lihat koleksi foto alumni ITB-77 bantu Water purifier kepada korban gempa di Jogja

Liputan acara reuni di "The View" Bandung


Acara reuni di The View berlangsung pada saat gempa bumi di Jogja sedang terjadi. Di pagi hari, pertandingan golf diikuti oleh 12 orang antara lain Makbul, Agusdana, Tedjo, Ari rusdiarto dll. Pada siang hari acara di restoran "The view" dimulai pada sekitar jam 12:30. Acara tersebut dimulai dengan pidato pak Djoko - rektor ITB dan kemudian diikuti dengan menyaksikan berbagai film tentang PT Ganesha energy 77. Setelah makan siang yang cukup penuh dengan makanan, acara dilanjutkan dengan paparan para penulis buku dan juga presentasi dari management PT Ganesha energy yang menceritakan progress proyek Biodiesel di Medan. Selain itu Ncoeng juga menyempatkan untuk memaparkan rencana acara reuni 30 tahun ITB-77 dengan menyampaikan beberapa idea acara dan juga diperlukan partisipasi para simpul jurusan. Acara akhirnya ditutup dengan bernyanyi dan berfoto bersama. Nanang memegang kendali "microphone" sebagai penyanyi tunggal & kemudian diikuti oleh para penyanyi-penyanyi lainnya.

Lihat koleksi foto acara reuni di hotel The View, Bandung bulan Mei 2006